Tabel Statistik d
Uji autokorelasi
Salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam melakukan estimasi sehingga memenuhi BLUE (Gujarati, 2009) dari sebuah model regresi adalah uji autokorelasi.
Kriteria Uji Autokorelasi
Terdapat empat kriteria pengujian autokorelasi (Gujarati, 2009 : 435) Berdasarkan gambar di atas diketahui agar terbebas dari gejala autokorelasi harus memenuhi syarat du < d < du - 4Cara penulisan nilai d tabel
p (d) = d (k, df, α)Keterangan :
d | : | statistik d |
p(d) | : | Nilai (probabilitas) statistik d |
k | : | jumlah variabel bebas (Xi) |
df | : | derajat bebas = n |
α | : | level of significant, umumnya 5% |
Nilai probability tabel d dibagi menjadi dua titik, yaitu dl dan du. Oleh karena itu penulisan d mengandung dua kemungkinan antara dl dengan du, kecuali bila disebut khusus.
Sebagai contoh :
Nilai statistik du untuk mengetahui pengaruh bulanan inflasi dan kurs rupiah terhadap volume ekspor pada level of signifikan 5% selama satu tahun, dapat ditulis nilai du (2, 12, 5% ).
Membaca Tabel d
Nilai probability tabel d terletak pada perpotongan kolom (level of significant) dengan baris (degree of freedom).Sebagai contoh, nilai du ( 3, 30, 5% ) adalah 1,65.
Pengecualian
Terdapat beberapa pengecualian membaca tabel d dalam hal (Gujarati, 2013):- Jika df > 200 ≅ df = ∞ df=200
- Jika tidak tercantum nilai df pada tabel maka dfn ≅ dfn-1
Misal nilai du (3, 63, 5% ) ekuivalen dengan du (3, 60, 5% ) sebesar 1,689.
Konsep : nilai df yang tercantum sebelum df = 63 adalah df=60. - atau, dicari ke df terdekat
Misal nilai du (3, 63, 5% ) ekuivalen dengan du (3, 65, 5% ) sebesar 1,696.
Konsep : nilai df = 63 lebih dekat ke df = 65 dibandingkan dengan df = 60. - Pendekatan yang lebih akurat dengan menggunakan metode interpolasi.
Pelajari lebih lengkap (klik) polarisasi
Comments